Selasa, 18 Oktober 2016

Visi Dan Misi PT. KIMIA FARMA TBK

Visi Dan Misi PT.KIMIA FARMA TBK


Dalam RJPP baru ini, perusahaan memfokuskan jalannya perusahaan berdasarkan 4 Pilar Usaha, yaitu :



A. Penguatan Produk dan Pengembangan Bisnis Produk Perseroan

B. Penguatan dan Pengembangan Bisnis Layanan Jasa Distribusi dan Retail

C. Optimalisasi Bisnis Non Inti Perseroan

D. Penguatan Infrastruktur Supportive dan Sistem Operational Excelences



Dalam rakertas tersebut, perusahaan juga mensosialisasikan visi misi terbaru perusahaan yaitu



Visi :

Menjadi Perusahaan Healthcare Pilihan Utama yang Terintegrasi dan Menghasilkan Nilai yang Berkesinambungan.



Misi :

Melakukan aktivitas usaha di bidang-bidang industri kimia dan farmasi, perdagangan dan jaringan distribusi, retail farmasi dan layanan kesehatan serta optimalisasi aset.Mengelola perusahaan secara Good Corporate Governance dan operational excellence, didukung oleh SDM professionalMemberikan nilai tambah dan manfaat tinggi kepada seluruh stakeholder

“Perusahaan memiliki visi misi besar untuk menyikapi berbagai macam perubahan global yang terjadi belakangan ini. Direksi menginginkan pengembangan terlebih dahulu, ketika pengembangan berhasil tinggal memetik buahnya untuk kita sama-sama menaikkan kesejahteraan pegawai,” tutup Dirut dalam sambutannya

Share:

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PT. KIMIA FARMA

I. DESKRIPSI SINGKAT PERUSAHAAN

a. Sejarah
PT Kimia Farma (Persero) Tbk. adalah perusahaan public yang bergerak di bidang industri farmasi. Cikal bakal Kimia Farma adalah perusahaan Industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma.Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hokum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas. Dan nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, Kimia Farma kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik— PT Kimia Farma (Persero) Tbk.


b. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan   lingkungan.

Misi :    • Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan    penelitian dan     pengembangan produk yang inovatif.

• Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek.

• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan  mengembangkan    sistem informasi perusahaan  


c.  Bidang dan Kegiatan Usaha

Kimia Farma memiliki bidang usaha utama, yaitu industri yang didukung oleh riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi dan retail.




d. Perusahaan

1. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (Holding)

Melakukan tugas

IndustriRiset dan Pengembangan,


Anak Perusahaan

1. PT Kimia Farma Trading & Distribution

Tugas utama PT Kimia Farma Trading & Distribution adalah mendistribusikan produk-produk Kimia Farma ke saluran-saluran yang tersebar di seluruh nusantara.

2. PT Kimia Farma Apotek

Kimia Farma Apotek memberi layanan prima atas retail farmasi serta solusi jasa layanan kefarmasian untuk semua masyarakat Indonesia.




II. STRATEGI PERUSAHAAN

PT Kimia Farma Tbk saat ini adalah sebuah perusahaan yang mempertahankan posisinya sebagai Indusri Farmasi Nasional yang memiliki market share paling besar di Indonesia

Level Corporate  : Related Diversifikasi

Integrasi ke depan

Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas jalur distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur. E-commerce, franchise, factory outletadalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan

Implementasi strategi corporate

1. Adanya program penjualan produk Kimia Farma di apotek-apotek Jaringan Kimia Farma

2. Pembukaan peluang investasi bagi para investor dari bisnis Apotek Kimia Farma dengan sistem waralaba.


Level Unit Bisnis

Strategi diferensiasi memproduksi produk yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan kelompok pelanggan yang berbeda-beda. Tingkat persaingan antar perusahaan berdasarkan pada pengembangan produk yang baru dan inovatif.  Oleh karena itu perusahaan yang menerapkan strategi diferensiasi kemungkinan besar mengadopsi struktur yang lebih kompleks (complex structure).Tetapi untuk bidang industri atau produksi sebaiknya menggunakan strategi low cost karena menggunakan prinsip efisiensi biaya produksi untuk produk yang sudah exist.



III. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur yang digunakan untuk Corporate level adalah Bisnis Unit.

Struktur organisasi yang digunakan untuk Unit bisnis adalah functional Organization. Ini karena setiap manajer bertanggung jawab dengan keahlian di bidangnya


IV.PERENCANAAN STRATEGIS

 Dalam penggunaan transfer pricing lebih flexible sesuai dengan harga pasar

Keterlibatan unit bisnis untuk membantu perencanaan strategis

a. Perluasan cakupan outlet dalam rangka meningkatkan penjualan.

b. Melakukan pengembangan produk, baik secara formulasi maupun kemasan dan peluncuran  produk baru.

c. Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terencana dan lebih agresif (Integrated Marketing Communication/IMC).

d. Mengembangkan kemampuan tenaga-tenaga pemasaran melalui pelatihan dan perencanaan yang solid.

e. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Distribusi dan Retail.

f. Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sistem insentif yang menarik.


                               

V. PENILAIAN KINERJA


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari EVA menurut Siddharta (1997:176-177) adalah :


1. Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan keputusan pemegang saham.


2. Dengan EVA para manajer akan berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimalkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimalkan.


3. EVA membuat manajer memfokuskan perhatian pada kegiatan yang menciptakan nilai dan mengevaluasi kinerja berdasar kriteria memaksimumkan nilai perusahaan.


4. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikansikan kegiatan atau praktek yang memberikan pengembalian yang lebih tinggi dari pada biaya modal.


5. EVA akan menyebabkan perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur modal.
Metode EVA ini juga menyoalkan agar para manager bertindak dari titik pandang pemilik perusahaan karena berdasarkan suatu penelitian tentang EVA oleh Kenneth Lehn dan Anill K Makhija sebagai berikut (Lehn, Makhija, 1996 :34-38):
1. EVA berkorelasi positif dengan tingkat pengembalian investasi dalam saham.
Dengan demikian para pemegang saham akan memperoleh penghasilan yang lebih besar bila EVA perusahaan milik mereka meningkat.



2. EVA berkorelasi negatif dengan tingkat perputaran pimpinan eksekutif perusahaan. Data-data menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki EVA di bawah median industri memiliki tingkat perputaran sebesar 19,3% sedangkan perusahaan-perusahaan yang memiliki EVA diatas median industri hanya memiliki tingkat perputaran sebesar
9%, sehingga layaklah jika para pimpinan eksekutif perusahaan berlomba-lomba meningkatkan EVA untuk menyelamatkan posisi mereka yang umumnya disertai dengan gaji
yang menggiurkan.


3. EVA membantu para manajemen puncak perusahaan untuk memfokuskan kegiatan usaha mereka, yaitu memperoleh EVA setinggi mungkin agar para pemegang saham mendapatkan penghasilan yang maksimal. Fokus ini sangat membantu mengurangi konflik yang umum terjadi antara pihak manajemen dan pemilik perusahaan.


Dengan demikian konsep EVA mampu mendorong manajer untuk memaksimumkan EVA jika ingin meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu sebagai pengukur kinerja perusahaan, EVA juga secara langsung menunjukkan seberapa besar perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal, hal ini juga berkaitan dengan meningkatnya kesadaran manajer bahwa tugasnya adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan serta meningkatkan nilai pemegang saham dan bukannya untuk mencapai tujuan lain.


V. KOMPENSASI

Untuk corporate level dilihat

a. penilaian kinerja masing masing unit bisnis yang dipimpinnya

b. penentuan bonus menggunakan keuntungan dari kineja corporate

c. dengan melihat tingginya tanggung jawab dan kebebasan berpikir maka diberikan fasilitas non financial

d. pemberian kompensasi dilakukan tiap jangka waktu 1tahun

DAFTAR PUSTAKA
-http://kasetyan-pharmacist.blogspot.co.id/2011/06/kimia-farma-persero-tbk.html?m=1
Share:

Fungsi Fungsi Manajemen

Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.


1. Planning (Fungsi Perencanaan)


Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.

Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.



# Kegiatan Fungsi Perencanaan


Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan

Menetapkan arah tujuan dan target bisnisMenyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebutMenentukan sumber daya yang dibutuhkanMenetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

# Pembagian Perencanaan


Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang:
Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)

Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.

Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh.

Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen puncak.

Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah)

Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif

Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan.

Tanggung jawab perencanaanmiddle level berada pada manajemen menengah.

Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah)

Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan.

Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan

Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawa ini


# Syarat Fungsi Perencanaan


Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut:
Mempunyai tujuan yang jelasSederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannyaMemuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukanFleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadiMempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada tiap-tiap bagianSegala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna


 # Manfaat Fungsi Perencanaan


Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :

Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang samaDapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadiMemudahkan pengawasanMenjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan


2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)


Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.


Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.

Tugas apa yang harus dikerjakan ?

Siapa personil yang akan melakukannya ?

Bagaimana tugasnya dikelompokkan ?

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut ?

Semua telah ditentukan dalam fungsiorganizing manajemen


# Kegiatan Organizing

Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukanMenetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawabMerekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerjaMenempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

# Unsur-unsur Organizing

Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja samaMelakukan kegiatan yang sudah ditetapkanKegiatan  yang diarahkan untuk mencapai tujuan

# Manfaat Organizing

Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaanMenciptakan spesialisasi saat menjalankan tugasPersonil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

# Fungsi Organizing

Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksanaAdanya pembagian tugas yang jelasMempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

3. Directing (Fungsi Pengarahan)


Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :

Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien.Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaanMenjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)


Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.

Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkanMelakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukanMemberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :

Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan.

Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.

Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu.

Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan

Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan.

Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali


Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan.

Sebuah pengawasan yang baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan.

Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan dilaksanakan.

Daftar Pustaka
-http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/fungsi-manajemen.html?m=1

Share:

Selasa, 04 Oktober 2016

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER
Awal mula kata komputer dipergunakan untuk memvisualisasikan orang yang mempunyai pekerjaan melakukan perhitungan aritmatika. Namun, sekarang ini komputer diartikan kepada sebuah perangkat mesin tersebut. Dalam pengertian yang paling mendasar, komputer adalah perangkat yang membantu manusia dalam melakukan berbagai macam perhitungan. Dalam hal ini, komputer pertama yaitu sempoa yang digunakan untuk melakukan sejarah perkembangan komputer, Sempoa atau Abacusmerupakan awal dari lahirnya komputer. Komputer dalam melakukan prosesnya berbentuk elektronik, yang memungkinkan untuk melakukan perhitungan yang lebih luas dan cepat. Hingga saat ini komputer dapat memproses gambar, suara, teks dan bentuk non-numerik data lainnya. Yang perlu diingat semuanya itu tidak lepas dari perhitungan numerik dasar. Gambar, suara dan lainnya hanyalah sebuah abstaksi dari angka-angka yang berderak di dalam sebuah mesin. Dalam komputer angka-angka tersebut yaitu “1” dan “0” yang mewakili kombinasi listrik aktif dan non-aktif. Dengan kata lain setiap gambar, suara, teks dan lainnya di dalam komputer memiliki kode biner yang sesuai.

Sejarah Komputer Generasi Pertama (1940 – 1950)


Komputer Generasi Pertama
 menggunakan beberapa tabung vakum yang besar dan kompleks seperti crystal diodes, relays, resistors, dan capacitors yang membutuhkan daya listrik sebesar 150 kilowatt. Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk umum yaitu ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Computer). Sudah berbentuk digital, namun belum menggunakan kode biner sebagai prosesnya. Digunakan untuk memecahkan rangkaian lengkap tentang masalah komputasi. Diprogram menggunakanplugboard dan switch, yang sudah mendukung input dan output dari IBM card.
Komputer elektronik pertama yang digunakan untuk non-umum yaitu ABC (Atanasoff-Berry Computer), ten British Colossus computers, german Z3, LEO, UNIVAC, dan Harvard Mark I.

Sejarah Komputer Generasi Kedua (1955 – 1960)


Komputer Generasi Kedua
 muncul setelah ditemukannya transistor, yang kemudian mulai mengganti tabung vakum dalam desain komputer. Dengan transistor, daya, panas dan bentuk jauh lebih kecil dibandingkan dengan komputer generasi pertama. Namun, masih jauh lebih besar dengan komputer sekarang ini.
Komputer dengan transistor pertama ini dibuat di University of Manchester pada tahun 1953. Yang paling populer dari komputer transistor generasi kedua ini adalah IBM 1401. IBM juga menciptakan drive pertama (sebuah media penyimpanan) pada tahun 1956, yang dikenal dengan IBM 350 RAMAC.

Sejarah Komputer Generasi Ketiga (1960)


Penemuan Integrated Circuits (IC) atau dikenal juga dengan microchips, membuka jalan untuk komputer generasi ketiga atau yang kita kenal dengan komputer sekarang ini. Berbentuk jauh lebih kecil dengan generasi komputer sebelumnya, dengan transistor yang lebih banyak dan dibenamkan ke dalam microchips tunggal. Dalam tahap perkembangannya, komputer generasi kedua masih bertahan.
Pertama munculnya minicomputer yang didasarkan pada kedua transistor dan microchips seperti IBM System/360. Komputer ini jauh lebih kecil dan lebih murah daripada generasi-generasi sebelumnya. Sejarah Komputer Generasi Ketiga dikenal sebagai mainframe komputer. Minicomputer dapat dilihat sebagai jembatan antara mainframe dan microcomputer sebagai proliferasi dalam perkembangan komputer.

Sejarah Komputer Generasi Keempat (1971)


Microchips berbasis Central Processing Unit(CPU) pertama, terdiri dari beberapa microchips untuk komponen CPU yang berbeda. Dorongan untuk integrasi semakin besar dan miniasturisasi dipimpin menuju single-chip CPU, di mana semua komponen CPU yang diperlukan dimasukkan ke sebuah microchips tunggal yang disebutmicroprocessor. Microprocessor pertama yaitu Intel 4004.
Munculnya microprocessor melahirkan evolusi dari microcomputer, bentuk yang akhirnya akan menjadi komputer pribadi yang kita kenal sekarang ini.

Daftar Pustaka
-http://ilmupengetahuan.org/sejarah-komputer-dan-perkembangannya/
Share: