Sabtu, 20 Juni 2020

Membangun Ketahanan Nasional Pasca Covid-19

Beberapa perisiwa yang tercatat oleh sejarah, memiliki dampak revolusioner, seperti jatuhnya sebuah dinasti hingga meluasnya kolonialisme. Ambil contoh skala epidemi yang menghantam Eropa abad pertengahan yang dikenal dengan nama "maut hitam" (black death) yang sangat mengerikan dan menewaskan sepertiga penduduk. Wabah ini berdampak pada runtuhnya sistem feodalisme lama dimana orang dipaksa bekerja untuk membayar sewa terhadap tanah yang mereka tinggali. Hal ini mendorong Eropa Barat menuju komersialisasi dan menjadi lebih modern dengan mengembangkan sistem ekonomi berdasar uang kontan. Bahkan ada pandangan bahwa wabah ini mendorong terjadinya imperialisme yang dilakukan negara-negara Eropa. Pandemi Covid-19 juga bisa menjadi hal yang dapat membuat berkembangnya sebuah revolusi.Revolusi semakin nyata. Masyarakat seperti dicelikkan dengan situasi adanya "musuh bersama" yang bisa memunculkan panik dan ketakutan, namun juga kesiapsiagaan, opitimisme, solidaritas dan kohesitas sosial yang menggumpal-gumpal.

Mewabahnya Covid-19 di banyak negara dan di Indonesia sudah mempengaruhi perekonomian dunia dan Indonesia, ini berkaitan dengan Gatra Ekonomi. Dilibatkannya Instansi Militer dan aparat Keamanan lainnya juga sudah melibatkan Gatra Pertahanan dan Keamanan.

Kritikan terhadap Pemerintah karena dianggap lamban atau salah dalam menyikapi masalah Covid-19 juga sudah masuk keranah Gatra Politik. Himbauan untuk tidak melakukan kegiatan keagamaan/berkumpul di rumah ibadah ada yang mengasosiakan dengan ajaran Komunis, dan ini menyangkut ke Gatra Ideologi.

Bila dilihat dari Aspek Alamiah, Trigatra, maka dari Gatra Kondisi Geografis negara Indonesia, yang merupakan negara kepulauan dan berada di persimpangan dunia mau tidak mau akan ikut juga merasakan wabah Covid -19. Kondisi negara yang banyak pulau bisa cukup menguntungkan untuk mencegah berkembangnya Covid-19 dari satu pulau ke pulau lainnya selama bisa diatur dengan baik. Dari Gatra Kekayaan Alam, pemanfaatannya akan terkendala dan tentunya tidak akan banyak bisa dinikmati Masyarakat apabila Covid-19 tidak segera dihentikan.

Dari Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk (Demografi), inilah yang harus terus menerus diperhatikan. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemerintah benar-benar sudah sangat serius dan sudah memimpin, memegang komando dan kendali penuh dalam perang menghadapi Covid-19.


Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/misbahkhulhamdan/5e7f64f3097f3612af346782/pandemi-global-covid-19-perspektif-ketahanan-nasional

http://samudranesia.id/melihat-masalah-covid-19-dari-model-ketahanan-nasional-indonesia/
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobing
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobin
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobing
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobing
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobing
ketahanan negara terhadap bencana dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk bersiap menghadapi bencana besar, untuk merespon dan segera memulihkan setiap gangguan yang terjadi untuk kembali ke kondisi normal.

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Ade Febransyah : Ketahanan Negara Terhadap Bencana " , https://katadata.co.id/opini/2020/03/26/ketahanan-negara-terhadap-bencana
Penulis: Ade Febransyah
Editor: Sorta Tobing
Share:

Covid-19 : Membangun kembali Semangat Toleransi Manusia Indonesia

 

“Memuliakan manusia, berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya” – Abdurrahman Wahid, Presiden Ke-3 Republik Indonesia.


    Kemanusiaan menjadi isu sentral dalam mewujudkan harmonisasi, kolektifitas, dan solidaritas seluruh pihak, baik stakeholder maupun masyarakat guna menghadapi COVID-19 ini. Tak dapat dihindari pula, permasalahan kemanusiaan ini pun rentan terjadi di kalangan masyarakat khususnya mengenai permasalahan penolakan jenazah yang menjadi korban berkaitan dengan COVID-19 di beberapa daerah yang santer dimuat di berbagai media pemberitaan. Padahal dalam kondisi pelik saat ini, diperlukannya peningkatan dalam nilai-nilai empati yang lebih membumi. Kurang nya sikap toleransi pada lingkungan masyarakat menyebabkan hal ini terjadi. Seharusnya di masa pandemi ini para masyarakat dapat saling membangun dan menolong satu sama lain karena hal ini bukan lah sesuatu yang personal seperti tentang agama, ras, atau etnik hal ini mencakup hal yang lebih besar yaitu kemanusiaan.
    Dalam konteks ini, kita tidak hanya perlu meningkatkan kemampuan manajerial individu, memahami permasalahan yang terjadi, dan membangun kerjasama di berbagai sektor, namun juga harus dengan memperteguh komitmen, memperjelas arah, dan meningkatkan strategi penyelesaian sesuai dengan konteks dan permasalahan yang dihadapi, terlebih dengan melihat pluralisme keagamaan, heterogenitas etnik dan budaya, serta pengaruh paham keagamaan terhadap seluruh aktifitas kehidupan dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Karena itu menjadi tugas bersama untuk membangun iklim keagamaan yang kondusif bagi pembangunan tata sosial yang aman dan tertib, kehidupan masyarakat yang rukun dan damai, serta perwujudan cita-cita keagamaan dalam membangun masyarakat yang religius terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Dengan terealisasikannya suasana keagamaan yang disertai dengan nilai-nilai kemanusiaan, maka iklim sosial yang kondusif akan tercipta di tengah masyarakat.
    Peran serta dan keterlibatan seluruh elemen menjadi hal penting, khususnya pemerintah baik pusat mapun daerah, ahli kesehatan, pemuka agama, dan seluruh lapisan masyarakat diharapkan agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai gotong royong disertai dengan segala instruksi yang ada saat ini, guna mengatasi segala bentuk permasalahan kemanusiaan yang timbul dalam permasalahan COVID-19 dan masa mendatang guna menjadi pribadi yang berwawasan kebangsaan yang disertai dengan nilai-nilai religius dan humanisme.

Daftar Pustaka

https://kumparan.com/zuhri-triansyah/toleransi-kemanusiaan-dalam-pandemi-covid-19-1t9WCFrMxEd/full

Share: