Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Sebagai contoh : Seorang manajer organisasi mempunyai hak untuk memberi perintah dan tugas, serta menilai pelaksanaan kerja karyawan dibawahnya.
Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari posisi atasan kebawahan dalam organisasi. Tanpa suatu sistem wewenang suatu organisasi tidak dapat berfungsi.
Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu teori formal (Atau sering disebut Pandangan Klasik) dan teori penerimaan. Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugrahkan; wewenang ada karena seseorang diberi atau dilimpahi atau diwarisi hal tersebut. Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat. Jadi , pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang keatas sampai sumber terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang saham.
Pandangan teori penerimaan menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugrahkan . Teori penerimaan (aliran perilaku) berpendapat bahwa wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang ada dalam yang dipengaruhi (influencee)
bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi, wewenang itu ada atau tidak tergantung pada penerima(receiver), yang memutuskan untuk menerima atau menolak.
Delegasi dapat didefeniskan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana para manager mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
- Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan
- Pendelegasi melimpahklan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atas tugas.
- Penerimaan Delegasi, baik inplilsit atau eksplisit, Menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
- Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai
Efektifitas delegasi merupakan faktor utama yang membedakan manajer sukses dan manajer tidak sukses
Pedoman Klasik untuk Delegasi Efektif
Prinsif-prinsif Klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang
efektif.
1. Prinsip Skalar. Dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas mengalir setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling bawah. Garis wewenang yang jelas akan memudahkan bagi setiap anggota organisasi untuk mengetahui:
a. Kepada siapa dia dapat mendelegasikan
b. Dari siapa dia akan menerima delegasi
c. Kepada siapa dia harus memberikan pertanggungjawaban
2. Prinsip kesatuan perintah.
Prinsip kesatuan perintah menyatakan bahwa setiap bawahan dalam organisasi seharusnya melapor hanya kepada orang atasan. Pelaporan kepada lebih dari satu atasan membuat individu mengalami kesulitan untuk mengetahui kepada siapa pertanggungjawaban diberikan dan instruksi mana yang harus diikuti. Disamping itu, bawahan dapat menghindari tanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang jelek dengan alasan banyaknya tugas dari atasan lain.
3. Tanggung Jawab, Wewenang dan akuntabilitas, prinsip ini menyatakan bahwa :
- Agar organisasi dapat menggunakan sumberdaya-sumberdayanya dengan lebih efisien, tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu diberikan ketingkatan organisasi yang paling bawah dimana ada cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
- Konsekuensi wajar peranan tersebut adalah bahwa setiap individu dalam organisasi untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya dengan efektif, dia harus diberi wewenang secukupnya.
- Bagian penting dari delegasi tanggung jawab dan wewenang adalah akuntabilitas penerimaan tanggung jawab dan wewenang berarti individuj uga setuju untukm enerima tuntutan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Bagi manajer, selain harus mempertanggung jawabkan tugas-tugasnya sendiri, juga harus mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas bawahannya.
DELEGASI WEWENANG BAGI KEPEMIMPAN YANG SUKSES DAN EFEKTIF
Pada dasarnya pelimpahan wewenang dan tanggung jawab, baik bagi manajer yang sukses maupun manajer yang efektif didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Agar organisasi dapat menggunakan sumber dayanya secara efisien, tanggung jawab atas tugas yang detail yang dilimpahkan kepada organisasi yang paling bawah yang mempunyai kemampuan dan informasi yang cukup untuk pelaksanaan tugas tersebut secara kompeten. Dampak yang diharapkan atas konsep ini adalah agar setiap individu dalam organisasi dapat melaksanakan tugas secara efektif, ia harus dilimpahi wewenang dan tanggung jawab untuk melakukan hal itu.
- Agar delegasi wewenang dan tanggung jawab berlangsung secara efektif, para anggota organisasi harus tahu eksistensi mereka dalam suatu rantai komando. Prinsip ini mempertegas bahwa dalam suatu organisasi harus terdapat suatu garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan kronologis dari hirarki yang paling tinngi sampai pada hirarki yang paling rendah.
- Agar delegasi wewenang dan tanggung jawab berlangsung secara efektif, setiap anggota organisasi melapor hanya kepada satu atasan. Melapor kepada lebih dari dari satu atasan mendorong individu untuk menghindar tanggung jawab karena dengan mudah individu tersebut menyalahkan kinerjanya yang rendah dengan alasan bahwa dengan beberapa atasan berarti ia harus mengopersikan beberapa pekerjaan yang diberikan kepadanya.
- Semakin banyak tugas yang didelegasikan oleh manajer kepada bawahannya, semakin besar peluang baginya untuk mencari dan menerima dan tannggung jawab yang lebih dari manajer pada hirarki diatasnya.
- Delegasi sering kali memungkinkan yang lebih baik karena para bawahan yang dekat dengan garis wewenang cenderung memiliki suatu pandang yang lebih jelas mengenai fakta.
- Seringkali delegasi yang dilakukan manajer secara efektif dapat mempelancar pengambilan keputusan.
- Delegasi menyebabkan bawahan untuk menerima tanggung jawab dan membuat pertimbangan sendiri
-http://chulit.blogspot.co.id/2012/12/delegasi-wewenang-bagi-kepemimpinan.html
0 comments:
Posting Komentar